Sistem Pembuatan
Rekaman
Pendahuluan
Suara dari kaset dari tape recorder, CD dan Mp3 player yang
kita dengar merupakan suara yang diputar ulang. Suara tersebut berbentuk file
audio dengan berbagai macam format (dat, Mp3, ACdan sebagainya). Sebelum dapat
kita nikmati, file audio tersebut mengalami beberapa tahapan yaitu: *Pembuatan
konsep
*Rekaman ( Tracking )
*Mixing
*Pre Mastering
*Mastering.
Gambar Diatas menunjukkan suasana ruang rekam di
studio.Sebuah lagu yang siap direkam, akan dibahas oleh pemain musik dan sound
engineer. Disini seluruh proses rekaman sampai pembuatan master akan dikonsep.
Konsep ini bertujuan untukmemberikan gambaran tentang proses yang akan dilalui,
misalnya penggunaan alat musik, efek, tipe lagu dan sebagainya.
Kemudian proses rekaman,proses rekaman atau tracking adalah
proses pengambilan sinyal audio kemudian disimpan dimedia rekam. Didalam
prosesrekaman, vokal atau alat musik penghasil sinyal audio akan diambil
suaranya dengan mikropon, atau bisa juga langsung diambil melalui pick up seperti
gitar elektrik dan lainnya Setelah sinyal audio berhasil direkam, untuk menjadikan
musik yang terpadu diperlukanproses mixing atau pencampuran. Sinyal audio yang
dari proses rekaman berbagai macam alat musik seperti gitar, bass dan drum
digabungkan menjadi satu dengan suara vokalis.Proses mixing menitik beratkan pada
keseimbangan setiap track untuk menghasilkan suara yang baik dengan hasil RMS
yang tidak terlalu besar. Pada umumnya,bagian lagu terkeras mencapai – 14dB RMS
atau +4dB (Bob Katz,K-20)Hasil yang diperoleh dari proses mixing diedit, proses
ini masuk dalam pre mastering atau persiapan menuju mastering.Proses
premastering adalah proses penyempurnaan hasil mixing untuk mencapai
“standarisasi”dalam arti, merapikan frekuensi-frekuensi yg mengganggu (misalnya
bass yang terlalu over dll), pengaturan gain untuk mencapai gain yang maksimal
tetapi tidak over compression (-12dB untuk pop, -10 dBuntuk rock dsb). Jika
proses standarisasi tidak bisa tercapai karenabost dan cut pada proses mixing
terlalu besar maka harus dilakukan mixing ulang.Proses yang terakhir adalah
Mastering. Mastering merupakan proses secara keseluruhan meliputi peletakan
track, penentuan marker, penataan fade infade out. Mastering juga bertanggung
jawab perpindahan antar lagu agar diantara lagu yang diproduksi terkesan satu produk.
Hasil akhir dari proses mastering adalah Master yang akan dikopidan diproduksi
secara masal 3.2 Proses Perekaman
Saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang
dilakukan kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT, Alesis
ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam harddisk seperti Emu Darwin, Akai
dan Vestax telah merubah situasi ini.Tetapi prosesnya sama meskipun ada
perbedaan teknikal dan spesifikasi format.
3.2.1 Proses Perekaman Analog
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape plastik
yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head perekam
magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang.Selalu ada
sebuah head penghapus, pada jalur tape, untuk menghapus dan mengatur kembali partikel-partikel
sebelum menyentuh head rekam. Pada mesin dua head terdapat satu head untuk
merekam maupun playback. Disain tiga head mempunyai satu head untuk
merekam,sinkronisasi (sync head) dan yang lain untuk playback. Mesin-mesin profesional
mempunyai tiga head.
Ada keterbatasan banyaknya sinyal
partikel tape dapat serapdan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan
dengan memaksimalkan kemampuan tape untuk merekam dan playback adalah kecepatan
tape dan bias. Pada kecepatan yang lebih cepat,lebih banyak sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak partikel
yang terekam. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30
ips (inches per second / inch per detik).Sinyal frekuensi tinggi, 100Khz atau
lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam
bersama sinyal normal,partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan
frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
pada proses yang komplex banyak
kemungkinan terjadi kesalahan. Mesin tape harus secara mekanis dan elektronik
diatur pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara
fisik memungkinkan tape secara lembut berbalik (shuttle),rewind atau forward.
Meskipun formula tape berkembang sangat pesat, problem mekanik dapat merusak
tape karena meregang atau mengusutkan. Tidak ada yang dapat memperbaiki
kesalahan ini.Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset,
dinamakan“shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wowand
flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head.Lebih jauh lagi,
elektronik harus merekam sinyal input dan melakukan plyback dengan baik. Inilah
mengapa tone/frekuensi pada kaset master anda menjadi sangat penting. Frekuensi
tone dibutuhkan untuk mengatur secara elektronik pada mesin tape sehingga
ketika bekerja pada studio yang berbeda, tape terdengar sama seperti yang diingat.
Ketika semua parameter diatur secara benar,dapat didengarkan kembali apa yang
telah direkam sebelumnya.
3.2.2 Proses Perekaman Digital
Proses
perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak
melibatkan elektronika.Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap
potongan akustik masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan
1.
Gambar studio rekaman digital
3.2.2
Proses Perekaman Digital
Proses
perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak
melibatkan elektronika.Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap
potongan akustik masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan
1
Secara teori, pengubah analog ke digital (ADC converter)
menerima masukan analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka kombinasi 0 dan
1. Sedangkan pengubah digital ke analog (digital-to-analog converter / DAC)
berfungsi mengubah sinyal digital ke analog.
Sampling rate adalah kecepatan pengambilan sampel
atau berapa banyak suara dipotong dalam satu detik merupakan faktor utama pada
seberapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi atau
disampel pada 44,1 K atau 44.100kali/detik, dan itu menjadi standard industri.
Beberapa format menawarkan 48 K sampling.
Mesin tape digital menggunakan pemindahan mekanik dan tape
plastik sebagai sebuah media penyimpanan informasi digital. Alesis ADAT
danTascam DA-88 adalah contoh digital track ganda yang tidak terlalu mahal.Cara
lain yang dapat diterima adalah perekam hard disk. Beberapa diantaranya memakai
komputer dengan software sebagai pengontrol yang canggih, seperti digi-design
dan soundscape, sementara yang lainnya memberikan kotak tempat hard disk untuk
menyimpan, seperti Emu Darwin, Vestax dan Akai.Ukuran hard disk membatasi lama
waktu perekaman. Pencarian menjadi sangat cepat, begitu pula saat melakukan
pengeditan. Ketika cara ini dipadukan dengan komputer sebagai antar muka,
didapatkansebuah processor musik yang tangguh.
3.3
Peralatan Rekam Audio
Alat musik menghasilkan gelombang audio. Ketika orang berbicara
atau menyanyi maka dihasilkan gelombang audio. Gelombang audio itulah yang akan
direkamdan diproses menjadi sebuah lagu. Peralatan yang digunakan didalam
proses rekaman meliputi
3.3.1
Mikropon
Mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah
getaran suara menjadi getaran listrik. Mikropon merupakan salah satu
sumber pokok berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi.
Karena mikropon pada umumnya sangat peka dalam menerima getaran suara,
peletakan
mikropon memerlukan pengaturan khusus agar
suara-suara yang tidak diperlukan tidak ikut masuk menggetarkan membrane
mikropon.Terdapat beraneka jenis mikropon yang mempunyai karakteristik berbeda
oleh karena itu untuk terapanyang bereda diperlukan jenis mikropon yang berbeda.
Agar hasilnya optimal diperlukan keterampilan pemilihan mikropon yang sesuai dengan
tujuan pengambilan suara.
3.3.2
Audio Mixer
Audio mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal
audio.Pada masa sekarang, studio rekaman banyak yang menggunakan audio mixer
digital maupun dalam bentuk software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama
dengan audio mixer pada umumnya.
3.3.3
Ekualiser
Fungsi umum dari Ekualiser adalah untuk memunculkan atau
meniadakan frekuensi tertentu.Dalam teknologi rekaman digital,keberadaan audio ekualiser
digantikan dengan ekualiser yang terdapat didalam software rekaman.
Karakteristik ekualiser tersebut sama dengan ekualiser pada umumnya dan telah
dijelaskan pada bab sebelumnya
Gambar
3-15. Ekualiser grafik
Ekualiser
secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu graphicdan parametric.Dari gambar
3-15.dapat dlihat bahwa frekuensi dibagi menjadi 10 band yg tetap. Frekuensi dipilih
kemudian dicut/boost. Cara kerjanya cukup sederhana. Gambar 3-15. Adalah sebuah
ekualiser parametric dari software sonar
dan nuendo. Selain digunakan pada software, parametric EQ ini dapat juga
ditemukan dichannel strip mixer.
Gambar
3-17. Parametric EQ padaSonar Gambar
3-16.Parametric EQ pada Nuendo
EQ
sebaiknya digunakan sesudah proses tracking. Artinya, pada saat merekam suatu
suara, baik itu vocal,atau gitar, dianjurkan untuk tidak mengEQ nya terlebih
dahulu. Biasakanlah untuk mencari sound yg terbaik pada saat merekam. Mungkin
dengan merubah letak mikropon, menggant imikropon, atau alat musik. Yang
harusdiingat, tak dapat diboost/cut apa yg tidak ada dari awal.Low Cut Filter :
digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat.Karena ada proximity
effect, juga menjaga getaran seperti dari kaki, AC.
Apabila terpaksa meng-EQ lebih dari 6 dB, ubah posisi
mikropon atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yg diinginkan. Apabila melakukan
pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan tracking, maka harus
menggunakan EQ. Dalam hal ini cobalah untukmenghindari penggunaan lebih dari 9
dB. Penggunaan EQ, terutama saat melakukan boost, memiliki efek samping yaitu
phase shifting.Lebih baik untuk melakukan cut, karena efek samping tidak
sebesar mem boost.Gunakan cut untuk membuat sound menjadi lebih baik, dan boost
untuk merubah warna sound. Bayangkan, saat ini sudah disiapkan mixing sebuah
lagu, mungkin ada 24 track, mungkin lebih. Pertamakali, mute dulu semua channel
yang ada. Lalu, mulai dari drum.Kenapa harus drum dulu?, alasannya adalah,
apabila diperhatikan sebuah lagu yang sudah di mastering, akan terlihat
rata-rata memiliki frekuensi yang merata dari rendah hingga tinggi. Itulah
mengapa dimulai dari drum. Karena instrument drum memiliki frekuensi yang merata.
Mulai rendah pada kick drum hingga tingg
/ cymbal. Mulailah membuka mute dari beberapa channel drum, mungkin 7, atau 8 mungkin
juga 12 channel. Sebelum melakukan mixing tanpa efek yakinkan sudah cukup
seimbang. Tapi cobalah lagi menghaluskan,setelah itu mulailah meng EQ untuk
menserasikan menurut selera dan jenis musik yang sedang di mixing
.Beberapa
frekuensi penting untuk drum meliputi :
• Bass
drum, bottom sekitar frekuensi 60 – 80 Hz, slap atau click nya sekitar 3 – 6 kHz
• Snare
drum, bunyi “thonk” (kayu) sekitar 300 Hz, bunyi “thakk”sekitar 1.5 – 2.5 kHz
• Frekuensi
2- 4 kHz di cut sedikit, karena agak kasar kedengerannya
• Freqency
12 kHz keatas boleh di boost sedikit utk mendapatkan kesan crispness dari
keseluruhan kit drum
Setelah drum sudah bagus, buka channel bass gitar, kemudian compress. Untuk
menserasikan dengan kick drum, solo satu persatudan pastikan bahwa tidak ada
yang dominan. Bila mana diperlukan,turunkan sedikit frekuensi cakupan tengah
rendah (sekitar 200 Hz).Apabila pemain bass melakukan slap bass, maka
serasikanlah dengan “click sound” dari kick drum. Apabila perlu naikkan sedikit
kick drum pada frekuensi sekitar 4 kHz.Setelah drum dan bass sudah sesuai,
selanjutnya buka vocalnya, lakukan compress. Setelah itu perhatikan sibilance frekuensi
vocal, frekuensi kira2 sama dengan
cymbal drum. Apabila sibilance terlalu banyak, jangan di EQ, tetapi gunakanlah
“deesser”untuk menguranginya. Apabila sibilance sudah baik, sesuaikan dengan
cymbal jangan ada yg dominan.Seimbangkan vocal, drum dan bass hingga terdengar
enak.Sampai tahap ini sudah terbangun kerangka dari pekerjaan mixing. Selanjutnya
tinggal membangun instrumen lain yang ada di sekeliling kerangka tersebut.
3.3.4. AudioReverb
Gambar 3-18. Audio reverb
Reverb adalah suatuefek yang terjadi karena suara yang
dipantulkan. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda ditentukan oleh
beberapa faktor. Sama dengan ekualiser, audio reverb juga telah tersedia
didalam software rekaman.Ketika mixing reverb biasanya digunakan sebagai efek
send.Alasannya adalah: ketika sebuah lagu dimixing , cukup hanya menggunakan
dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan dalam posisi insert, maka
harus dipasang sebuah unit pada setiap channel yang membutuhkan reverb.
Sedangkan dalam posisi send,cukup buka aux bus dari channel yang ingin diberi
efek. Selain menghemat CPU, dengan hanya menggunakan satu atau dua buah unit
saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena karakteristik
reverb nya sama.
3.3.5 Audio Compressor
Audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalamproses
perekaman, audio compressor digunakan pada saat prosesrekaman. Untuk rekaman,
compressor dapat digunakan sebelumsinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi
ini, compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai
terjadi digital clipping.Yang termasuk dalam kategori compressor antara lain:
• Limiter
: output konstan, tidak peduli besar kecilnya sinyal yang masuk.
• Brick
Wall Limiter : limiter yang digunakan pada saat mastering.
• Frekuensi
Selected Compressor : bekerja pada satu band frekuensi yang telah
ditentukan. Contohnya adalah
deesser. Deesser bekerja pada frekuensi sekitar 5 – 8 kHz dan berguna untuk
menekan bunyi Sshhh dari vocal
• Multi
Band Compressor : banyak digunakan untuk mastering,dibagi menjadi beberapa n bandwith masing-masing dengan pengaturan yang berbeda.
Berguna untuk menekan frekuensi tanpa harus menggunakan EQ
Gambar 3-20. Sound envelope Gambar. 3-19 Audiocompressor Apabila
digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tidak akan
menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telinga manusia, cenderung lebih peka
terhadap perubahan pitch, dari pada perubahan amplitudo.Umumnya, sound engineer
mengerti musik. Tentu mengerti, selain nada dan irama,perubahan dinamika atau
keras lembutnya sebuah lagu yang sangat berpengaruh pada keindahan lagu
tersebut. Apalagi untuk lagu klasik. Nah, inilah yang akan dipertahankan.Ada
lima buah parameter yang dapat diatur, yaitu: threshold, ratio, attack
time,release time, dan output/gain.
•Threshold
adalah titik minimal yang membuat compressor bekerja. Misal darigambar 3-19
bisa dilihat, threshold di atur pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang melewati
-20 dB akan di proses. Sinyal yg tidak melewati -20 dB tidak akan di proses.
• Ratio
adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan dikenakan pada sinyal audio
yang melewati batas threshold yang telah ditetapkan. Contoh : perhatikan gambar
3-19. Ratio diatur pada perbandingan 3:1. Jadi, misalkan sinyal berada pada
-14,berarti melewati ratio dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress dengan
perbandingan 3:1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang ditambahkan pada
threshold -20 diatas. Hasil akhir adalah -18 dB. Sebagaimana telah di bahas
berulang kali masalah dB, mungkin ada pertanyaan berapa dBkah kompresi yang
baik?. Jawaban tergantung selera dan jenis musik yang sedang di mixing .Tetapi
ada pedomannya yaitu : apabila sudah dicompress sebesar 6 dB,maka dipersepsikan
itu adalah setengah dari kerasnya suara sebelum dicompress.Gambar 3-20. Adalah sound
envelope dari beberapa instrumen pada umumnya sesi rekaman. Gambar 3-20.
terdapat bentuk sound envelope dari berbagai macam instrumen yang
berbeda-beda. Terdapat sound drum, vokal dan bass. Compressor dapat diatur,
sehingga bereaksi secara berlainan pada setiap alat musik yang berbeda.
• Parameter
ketiga, adalah attack time menentukan seberapa lama compressor menunggu
sebelum mulai bekerja setelah mendeteksiadanya sinyal yang melewati threshold.
Sebagaimana terlihat padagambar 3-20. setiap instrumen memiliki sound
envelope yangberbeda. Jika attack time diatur cepat, maka compressor
akan melihat dan bereaksi pada hampir setiap sinyal yang melewati
threshold.Contoh pada track drum gambar 3-20. Apabila attack time diatur cepat,
maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan drum. Ketika attack time ke
lambat, maka compressor tidak akan bereaksi terhadap sinyal berdurasi pendek.
• Parameter
keempat, adalah release time menentukan seberapalama compressor menunggu
sebelum berhenti bekerja setelah mendeteksi bahwa sinyal audio sudah tidak lagi
berada di atas threshold. Bisa juga diartikan waktu sebelum compressor kembali
kenormal.
•Parameter
kelima adalah make up gain atau output. Output ini berguna untuk menambah
perolehan sinyal audio yang sudah dicompress.Beberapa Compressor memiliki
pengaturan yang disebut hard knee atau soft knee. Perbedaannya adalah pada
hard knee, ketika sinyal masih dibawah threshold, sama sekali tidak dicompress.
Begitu melewatithreshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee,
ketikasinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja.
3.3.6
Audio Multigate
Gate
bisa dianalogikan sebagai volume control otomatis. Ketika menerima trigger
berupa suara, maka volume akan terbuka, dan ketika suara tidak ada, maka volume
akan di tutup lagi begitu sinyal berada di bawah titik batas yang di tentukan.
3.3.7
Komputer (PC)
Komputer
dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga mastering.
Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan mastering. Satu
unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron1,2GHz,
Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik
disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang digunakan sebab tiap-tiap
software membutuhkan spesifikasi minimal yang berbeda-beda.
3.3.8 Soundcard
Selain
processor, ram dan harddisk, soundcard merupakan elemen yang paling penting
pada rekaman berbassis komputer sebab kualitas suara yang akan dihasilkan
sangat ditentukan oleh soundcard. Soundcard atau biasa juga disebut audio
converter Terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire .
Soundcard dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan untuk
para pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Hal
yang harus diperhatikan dalam memilih soundcard yaitu resolusi dan sample rate.
Misal 16bit/44.1KHz,24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Semakin besar resolusi
maupun sample rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun
pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi
16bit/44.1KHz.Hal lain yang harus diperhatikan adalah jumlah input maupun outputnya,
semakin banyak jumlah input maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang
dapat direkam secara bersamaan.Misal untuk merekam drum dibutuhkan 8 input
sehingga snare, tom,floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam
secara bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi,apabila hanya
ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu /
dalam waktu yang tidak bersamaan) maka cukup menggunakan soundcard yang
memiliki 2 input. Selain itu,biasanya soundcard juga memiliki fasilitas koneksi
yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh soundcard
khusus audio yang biasa dipakai untuk keperluan rekaman yaitu ESI, M-Audio,
Echo, E-Mu dll.Software-software musik memerlukan driver soundcard tertentu agar
dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebutyaitu :
·
ASIO (digunakan pada Tracktion, Cubasse, Nuendo, Logic,Guitar Rig dll)
·
MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll)
·
WDM (Sonar, Power DVD, dll)
·
GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)
ASIO
merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling banyak digunakan
oleh software-software populer saat ini. Pada soundcard onboard, SB Live dan
soundcard sejenisnya tidak memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan
latency yang sangat tinggi pada saat
melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang
terdengar pada output pada saat perekaman (input) dilakukan. Biasanya dalam
satuan milidetik. Jadi misalkan teriak Aaa sekarang, maka beberapa mili detik
kemudian baru terdengar Aaa di speaker / headphone. Kalau hanya 1 hingga 5 mili
detik tidak akan berpengaruh banyak. Tetapi kalau sampai 400hingga 1000 mili detik
hal itu sudah tidak dapat ditoleransi. Untuk mengatasi delay tersebut, saat ini
sudah ada driver ASIO yang dapatdigunakan pada soundcard biasa, namanya
ASIO4ALL.
3.3.9
Software
Gambar 3-22. Tampilan dari software cakewalk
music creator 4
Software
perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software multitracking dan mastering
software . Software multitrack adalah program yang dapat merekam dan menjalankan
beberapa track sekaligus maupun merekam sumber suara secara
overdub(satu-persatu) untuk disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada software
ini pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek dilakukan. Contoh software
jenis ini yaitu Cubasse, Tracktion, CoolEdit, Cakewalk dan lain-lain.
Software mastering adalah
program yang digunakan untuk memproses hasil mixing stereo (2 track L/R)
sehingga lagu menjadi layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara
yang setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kita dengar
pada kaset maupun CD komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut
adalah WaveLab dan Sound Forge kalau yang freewarenya Wavosour, Soundengine dll.
3.3.10 Speaker Monitor dan Headphone
Speaker digunakan untuk mendengar proses dan hasil
rekaman.Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus
untuk keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh :
Genelec, M-Audio,ESI, dll).
Gambar 3-23. Speaker monitor
Flat adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan
sebuah sistem yang memproduksi semua frekuensi,seimbang, lebih atau kurang Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu respon
frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz.Speaker biasa umumnya
melebih-lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara yang dihasilkan terkesan
lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang dihasilkan sudah
terdengar baik pada speaker tersebut
belum tentu baik bila didengarkan pada speaker yang lain.Headphone digunakan pada saat
merekam vokal maupun instrumen musik yang menggunakan teknik mixing agar suara
dari speaker utama tidak ikut terekam apabila tempat merekam dan alat perekam
(komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu,headphone juga sangat membantu
dalam melakukan proses mixing terutama untuk mendengar hiss, nafas sang vokalis
untuk diedit lebih lanjut.
3.3.11. Pre Amplifier
Preamp digunakan untuk memperkuat sinyal, baik sinyal yang
datang dari mikropon ataupun dari instrumen musik. Gitar maupun bass listrik
tidak dapat direkam secara langsung karena instrumen tersebut memiliki
impendansi yang tidak sesuai pada soundcard.Sinyal yang didapat akan terkesan
kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input preamp lalu output
preamp ke inputsoundcard. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu
DIbox juga dapat digunakan sebagai pengganti preamp. Pada perusahaan rekaman,
fungsi preamp terdapat pada audio mixer. Jadi audio mixer tersebut digunakan
pada proses rekaman (difungsikan sebagai penguat awal atau preamp) dan mixing.
3.3.12 Kabel penghubung dan Konektor
Kabel dan konektor mempunyai peran yang sangat penting
dalam hal reproduksi suara. Untuk proses rekaman dianjurkan menggunakan kabel
dan konektor yang mempunyai kualitas baik.
3.4 Teknik Penempatan Mikropon Dalam Rekaman
Banyak cara yang dilakukan didalam menempatkan mikropon
untuk mendapatkan suara yang baik. Cara ini dilakukan berdasarkan dalil-dalil
aukstik perambatan suara dan juga ditambah dengan pengalaman operator.Untuk
mendapatkan suara yang baik, tidak hanya dari bagaimana penempatan mic, tetapi
juga daripemilihan mic yang tepat. Sering sekali terjadi pengguna mic tidak memperhatikan
karakteristik dari mic.
3.4.1 Mikropon Untuk announcer
Untuk suara orang yangberbicara langsung di depanmikropon,
digunakan mikropon condenser yang berkualitas tinggi dengan segala
arah (omni /uni directional ). Letakkan dengan jarak 25 sampai dengan
60 cm dari mulut pembicara. Jarak penempatan ini juga tergantung dari
kekerasan suara pembicara, akustik,air conditioning (AC) dan lain-lain
yang ada disekitarnya. Jika ruangan yang digunakan banyak gangguannya,hendaknya
jarak diperdekat.
3.4.2 Mikropon untuk merekam dialog (wawancara)
Kedua pembicara dapat duduk berdampingan di depan,
tetapi ini akan membuat kedua pembicara duduk berdesakan dan juga bilasalah
seorang pembicara lebih keras suaranya, sulit untuk mengatur keseimbanga suara.
Tetapi dapat diatur dengan cara menggeser pembicara yang keras suaranya untuk
agak menjauh dari mic. Cara yang paling banyak adalah dengan menggunakan mic
yang mempunyai polar arah bidiretional atau omni/uni directional.
3.4.3. Mikropon untuk drama
·
Gunakan dua mikropon ( bidirectional atau omni/uni
directional )untuk setiap dua orang pemain.
·
Berbeda dengan drama televisi karena mic tidak boleh terlihatoleh
penonton, maka digunakan Gun Mic (condenser) dengan polar arah super
cardioid dengan menggantungkan mic tersebut pada ketinggian tertentu pada boom
stand dengan sudut 30 derajat diarahkan kepada pembicara.
·
Untuk mengarahkan mic kepada pembicara karena ia bergerak terus maka
dibutuhkan seorang teknisi untuk mengubah arah mictersebut.Gun mic ini
mempunyai sudut (polar arah) yang sempit,sehingga noise yang tidak
diinginkan dapat dihindari. Ada beberapa cara menempatkan mic untuk mendapatkan
suara yang dinginkan. Cara-cara ini dapat juga diperbaiki sesuai
denganpengalaman-pengaaman yang dimiliki oleh operator.
3.4.4 Mikropon untuk vokalis (penyanyi)
Gambar 3-26. Penempatan mikropon untuk vokal
Tempatkan mic 1 inchi atau lebih dari mulut si penyanyi
untuk menghasilkan sound nafas.Tempatkan mic 1 inchi sampai dengan 6 inchi dari
penyanyi dan kecilkan suara nafas serta suara yang pecah dari penyanyi.
3.4.5 Mikropon untuk chorus (koor)
Gambar 3-27. Perekaman vokal
Tempatkan mic 2 sampai dengan 3 feet dari chorus.
Membagi chorus dalam beberapa grop kecil dan membagi mic pada tiap group
dengan jarak 6 sampai dengan 9 feet
Gambar
3-28. Susunan mikropon dilihatdari atas Gambar 3-29 Susunan mikropon dari samping
3.4.6 Mikropon untuk obo, klarinet,saxophone dan
flute
Tempatkan
mic diatas jari tempat menutup lubang alat musik tersebut. Adapaun jarak
disesuaikan
Gambar
3-30. Penempatan mikropon pada saxophone
3.4.7 Mikropon untuk timpani
Tempatan mic 8 inchi dari atasalat musik
3.4.8 Mikropon untuk vibraphone
Tempatan
mic 4 sampai dengan6 inchi di atas keyboard.
3.4.9 Mikropon untuk drumset
Gambar
3-31. Drum set
Dua
mic diletakkan di atas perangkat drum untuk mendapatkan effect
stereo (satudi kanan dan satu di kiri).
Gambar 3-32. Gambar
3-33. Penempatan mikropon untuk snar drum
Susunan
mikropon dilihat dari depan
Mic
untuk snare drum dengan jarak kira-kira 10 cm (mic di atas snare dapat
juga menangkap suara hit hat).
Gambar
3-37. Posisi mikropon untukmerekam Gambar
3-36. Penempatanmikropon utk merekam tom tom
hit-hat
Gambar
3-34 Penempatanmikropon untuk Gambar
3-35. penempatan mikropon untuk snare snare drum dilihat dari atas merekam
cymbal
Gambar
3-38. Penempatan mikropon untuk merekam tom-tom
Mic
untuk TomTom dengan jarak 10cm dapat juga menangkap suara cymbal.Bass drum mic dapat
dipasang didalam bass drum dengan jarak 10 cm.
Gambar
3-40.
Gambar 3-39. Posisi mikropon untukmerekam contoh penempatan mikropon pada bass
drum bass drum
3.4.10
Mikropon untuk merekam piano
Gambar
3-41. Posisi penempatan mikropon pada grand piano
Gambar
3-42. Mikropon untuk piano
Gambar
3-43.posisi mikropon Tampak belakang
gambar 3-44 posisi mikropon tampak depan pada grand piano
pada grand piano
Gambar 3-45. Gambar
konfigurasi posisi mirophone pada piano
3.4.11 Mikropon untuk merekam Gitar
Gambar
3-46. Posisi mikropon terhadap alat musik
Gambar
3-47. Beberapa contoh penempatan mikropon pada gitar
3.4.12 Mikropon untuk merekam Electronic Amplifier
Gambar
3-49. Contoh penempatan mikropon pada elektronik amplifier
Gambar
3-48. Mikropon untuk elektronik amplifier
Mic
ditempatkan lurus menghadap ke loudspeaker untukmendapatkan suara yang jernih
3.5
Sistem Perekaman Berbassis Komputer DAW
Gambar
3-50. Studio berbassis DAW
DAW
(Digital Audio Workstation )adalah sebuah sistem rekaman berbassis computer
yang dirancang untuk menggantikan studiorekaman tradisional. DAW memiliki segala
kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multitrack recording dan
playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti
compressor,reverb, dan EQ. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak dimiliki
oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing,
vocal correction, drum replacement, amp simulator, dan sebagainya.Pada era
digital sekarang ini banyak studio yang sudah tidak menggunakan mixer,
melainkan sebuah converter yang sudah
ada preAmpnya. Pendekatan semacam ini selain lebih ringkas juga menghematbiaya.
Tetapi, baik digital maupun analog, alat-alat di atas tetaplah digunakan.
Gambar 3-51. Diagram dari
sebuah studio rekaman tanpa Mixer
Compressor, reverb, dan EQ mungkin telah menjadi software
plug in yang ada di dalam Computer. Tetapi apabila diperhatikan, baik
berupaplug in di layar computer, maupun yang berwujud kotak di
rack,sesungguhnya parameter yang digunakan adalah sama.
Sistem ini dinamakan Mix inside the Box. Kelebihan utama
adalah harga lebih terjangkau, dengan kualitas yang tetap professional. Dapat dimiliki
sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup.
Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor,
reverb, EQ. Hal inilah yang menyebabkan semakin populernya studio rekaman
digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yg baik. Kuncinya adalah: SDM yg
handal dan berpengalaman.Kelebihan lain dari sistem digital yaitu total recall,
pekerjaan mixing dapat dilanjutkan tepat di saat ditinggalkan. Bandingkan
dengan mixeranalog, apabila process mixing belum selesai, maka mixer tidak
boleh diutak-atik. Apabila mixer sudah dipakai orang lain, maka apabila
maumelanjutkan mixing, harus mengatur kembali satu persatu settingan yg terdahulu.
Memang ada beberapa mixer analog yang memiliki fungsiautomation seperti NEVE,
atau SSL. Tetapi harganya akan mahal sekali.secondnya saja mungkin bisa 2
milyar. Sistem MIB ( Mix inside the Box )ini kualitasnya tergantung pada 3 hal
yaitu
• Mikropon
dan kabel yg baik
•Pre
Amp dan Converter yg berkualitas
• Computer
yang kuat.
Dasarnya
adalah bagaimana mendapatkan sinyal yang terbaik kedalam computer. Dalam hal
ini ada pepatah yang sangat berguna yaitu Rubbish In Rubbish Out. Bagaimana
hebatnya keterampilan mixingatau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak
akan menghasilkan maksimal apabila sinyal tak berkualitas. Mengenai monitor
speaker,sebaiknya memiliki yang flat, yaitu speaker khusus yang dirancang untuk
mixing. Merek yg terkenal adalah Genelec, DynAudio, Adam Audio, JBL,Yamaha,
dll. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan,memiliki frekuensi
response yang merata dari 50 Hz – 20
kHz. Speaker jenis ini tidak melebih-lebihkan frekuensi untuk mendapatkan
kesan terdengar lebih baik dari asli nya. Dengan kata lain, speaker jenis ini sangat
jujur dalam me reproduksi hasil mixing anda.Inilah yang diperlukan seorang
Sound Engineer pada saat mixing. Yaitu untuk mendapatkan gambaran akurat dari
frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang
digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga anda akan tertipu oleh speaker
dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan baik.Tambahan lagi, speaker rumahan
biasanya dirancang untukmengimpress pendengar sehingga memiliki karakter
low dan high yangdi boost. Akan tetapi, kurang baik dalam mereproduksi
frekuensimenengah. Di sinilah si sound engineer akan kesulitan ketika
diamelakukan "fine tuning" parameter, misalnya dari EQ atau
reverb.Hampir sama dengan studio rekaman pada umumnya, studio berbassis DAW
terdiri atas 5 komponen utama yaitu:
3.5.1. Komputer
Gambar
3-52. Komputer dalam DAW
Komputer
berfungsi sebagai "host"dari Multi Track Software, dan
AudioConverter. Computer juga menyediakan processing power yangdiperlukan untuk
operational audio dan plug in. Komputer untuk DAW memiliki spesifikasi yang
berbeda dengan kebanyakan komputer kantoran ataugame. Beberapa spesifikasi
tambahanadalah:
- Tingkat kebisingan yang rendah
- Operating System yang di set untuk penggunaan software audio
- Hard Disk yang memiliki clustersize lebih besar
- Soundcard on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict
3.5.2 Multi Track Software
Disini
adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya
sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum
replacement, dsb.Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:
·
Pro Tools
·
Cubasse / Nuendo
·
Sonar
·
Digital Performer
·
Logic
·
Dan sebagainya
3.5.3 Audio Converter
Berfungsi
untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, juga kebalikannya yaitu digital
menjadi analog. Converter yang dimaksud disini berbeda dengan soundcard
kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:
- Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input.
- Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, makabeberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak.
- Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi.
- Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar - 115 dBFS.
- Memiliki fitur "Free Latency Monitoring". Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang berada di soundcard, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software.Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zerolatency monitoring, yang di dengar adalah sinyal sebelum diproses.
3.5.4 Mikropon
Berfungsi
sebagai transducer yaitu merubah gelombang suaradi udara menjadi variasi
voltase yang nanti nya akan dirubahmenjadi data digital oleh converter
3.5.5 Speaker Monitor.
Sperti
telah dijelaskan di awal, speaker monitor adalah speaker yang flat dan
dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering.Speaker flat ini berbeda
dengan speaker rumahan, memiliki frekuensi response yang merata dari 30 Hz - 20
kHz. Dengan katalain, speaker jenis ini jujur dalam mereproduksi hasil mixing.
Inilah yang diperlukan seorang sound engineer pada saat mixing. Yaitu mendapatkan
gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing.
Apabila speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga akan
tertipu oleh speaker dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan tepat Dengan
sistem DAW ini, dapat dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in
lain selama sistem sanggup.Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli
banyak unit compressor, reverb, EQ, dan lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
semakin populer studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas
yang professional. Kuncinya adalah: SDM yang handal dan berpengalaman.Kualitas
sistem DAW tergantung pada 3 hal yaitu:
- Mikropon dan kabel yang baik
- Pre Amp dan Converter yang berkualitas
- Komputer yang kuat.
3.6 Format file hasil mastering digital
Dalam
file suara digital dikenal format, format adalah sistem pengkodean file. File
suara digital berasal dari sinyal suara analog yang di sampling dan di
kodekan. Berikut ini adalah macam-macamformat file suara:
3.6.1 Mp3
Singkatan
dari MPEG, Audio Layer 3, MP3 menjadi format paling populer dalam musik
digital. Kepopuleran MP3 disebabkan karena ukuran filenya yang kecil dengan
kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan
dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3
sudahberkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas
yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3.
Pemutar MP3 dapatmemainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus piranti
yang mendukung MP3 Pro.
MP3
mempunyai beberapa batasan/limit:
• Bit
rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat
menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan
untuk mp3-mp3 tersebut yang memilikibit rate tinggi)
• Resolusi
waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara
yang sangat transient ,sehingga dapat menyebabkan noise.
• Resolusi
frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjangkecil, mengurangi
efisiensi coding
• Tidak
ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau15,8 kHz
• Mode
jointstereo dilakukan pada bassis perframe
• Delay
bagi encoder /decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada
dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi,
beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan
yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu.
3.6.2 MIDI
MIDI
sudah ada sejak tahun 1980 an tapi banyak orang masih belum mengerti apa itu
MIDI. MP3 lebih banyak mendapatkan perhatian belakangan ini. MIDI singkatan
dari Musical Instrument Digital Interface yaitu sebuah "interface"
yang menghubungkan sistem komputer dengan keyboard instrumen musik. (MIDI)
merupakan sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling
bertukar data (seperti kode musik danMIDI Event) di antara perangkat musik
elektronik dan komputer dari merek yang berbeda. Untuk membentuk sistem Musik
MIDI diperlukan sebuah keyboard instrumen musik yang mempunyai penghubung MIDI
sebuah CPU komputer sebuah monitor dan sebuah printer ( sebagai tambahan ).
3.6.3 WAV
WAV
adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio
format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh
Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan
mirip dengan format IFFdan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh.
Baik WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh.
Walaupun WAV dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV
merupakan audio yang tidak terkompres.
3.6.4 AAC
AAC
adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian
standar motion picture experts group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan
pada tahun 1997.Sample rate yang ditawarkan sampai 96KHz-dua kali MP3. Format
ini digunakanApple pada toko musik online-nya, iTunes.Kualitas musik dalam
format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod,pemutar musik digital
portabel dari Apple,adalah piranti terkemuka yang mendukung format ini.
3.6.5 WMA
Salah
satu yang menyebabkan format yang ditawarkanMicrosoft, Windows Media Audio
(WMA), disukai para vendor musik online adalah dukungannya terhadap Digital
Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal
yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini.Kelebihan WMA tidak hanya itu
saja. Kualitas musik yang ditawarkan format WMA lebih baik dari pada MP3. Tes
yang dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini juga kualitasnya
lebih baik daripada AAC.Format ini cukup populer. Piranti lunak dan piranti
keraster baru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan belum seluas MP3,
kendati hal ini bisa berubah dalam waktu-waktu mendatang.
3.6.6 Real Audio
Salah
satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari Real Networks
ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke
atasRealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4
3.6.7 Ogg Vorbis
Ogg
Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain
yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang piranti lunak atau
pembuat piranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan
file dengan format terkait.Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah
kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Pirantilunak
populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Riomodel terbarunya sudah
mendukung format ini. Walaupun demikian dukungan piranti keras terhadap format
ini masih jarang.
3.6.8 Polyphonic
Sebutan
Polyphonic semakin sering didengar oleh masyarakat seiring dengan perkembangan
teknologi digital terlebih lagi teknologi ponsel. Namun pada dasarnya,
polyphonica dalah nada yang dapat diperdengarkan oleh speaker. Namun hal ini
tergantung pada kemampuan proses dalam soundcard-nya. Oleh sebab itu, semakin
tinggi jumlah polyphonic yang dapat dimainkan secara simultan oleh soundcard,
maka akan semakin baik kualitas suara yang akan dihasilkan. Biasanya jumlah ini
tertulis dengan kelipatan 8, seperti 32 atau 64. Jika tertulis 64Polyphonic,
maka ini artinya soundcard dapat memproses 64nada secara simultan.