Minggu, 28 Oktober 2012

sistem pembuatan rekaman


Sistem Pembuatan Rekaman


Pendahuluan
Suara dari kaset dari tape recorder, CD dan Mp3 player yang kita dengar merupakan suara yang diputar ulang. Suara tersebut berbentuk file audio dengan berbagai macam format (dat, Mp3, ACdan sebagainya). Sebelum dapat kita nikmati, file audio tersebut mengalami beberapa tahapan yaitu: *Pembuatan konsep
*Rekaman ( Tracking )
*Mixing
*Pre Mastering
*Mastering.
Gambar Diatas menunjukkan suasana ruang rekam di studio.Sebuah lagu yang siap direkam, akan dibahas oleh pemain musik dan sound engineer. Disini seluruh proses rekaman sampai pembuatan master akan dikonsep. Konsep ini bertujuan untukmemberikan gambaran tentang proses yang akan dilalui, misalnya penggunaan alat musik, efek, tipe lagu dan sebagainya.
Kemudian proses rekaman,proses rekaman atau tracking adalah proses pengambilan sinyal audio kemudian disimpan dimedia rekam. Didalam prosesrekaman, vokal atau alat musik penghasil sinyal audio akan diambil suaranya dengan mikropon, atau bisa juga langsung diambil melalui pick up seperti gitar elektrik dan lainnya Setelah sinyal audio berhasil direkam, untuk menjadikan musik yang terpadu diperlukanproses mixing atau pencampuran. Sinyal audio yang dari proses rekaman berbagai macam alat musik seperti gitar, bass dan drum digabungkan menjadi satu dengan suara vokalis.Proses mixing menitik beratkan pada keseimbangan setiap track untuk menghasilkan suara yang baik dengan hasil RMS yang tidak terlalu besar. Pada umumnya,bagian lagu terkeras mencapai – 14dB RMS atau +4dB (Bob Katz,K-20)Hasil yang diperoleh dari proses mixing diedit, proses ini masuk dalam pre mastering atau persiapan menuju mastering.Proses premastering adalah proses penyempurnaan hasil mixing untuk mencapai “standarisasi”dalam arti, merapikan frekuensi-frekuensi yg mengganggu (misalnya bass yang terlalu over dll), pengaturan gain untuk mencapai gain yang maksimal tetapi tidak over compression (-12dB untuk pop, -10 dBuntuk rock dsb). Jika proses standarisasi tidak bisa tercapai karenabost dan cut pada proses mixing terlalu besar maka harus dilakukan mixing ulang.Proses yang terakhir adalah Mastering. Mastering merupakan proses secara keseluruhan meliputi peletakan track, penentuan marker, penataan fade infade out. Mastering juga bertanggung jawab perpindahan antar lagu agar diantara lagu yang diproduksi terkesan satu produk. Hasil akhir dari proses mastering adalah Master yang akan dikopidan diproduksi secara masal 3.2 Proses Perekaman
Saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang dilakukan kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT, Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam harddisk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi ini.Tetapi prosesnya sama meskipun ada perbedaan teknikal dan spesifikasi format.
3.2.1 Proses Perekaman Analog
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape plastik yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang.Selalu ada sebuah head penghapus, pada jalur tape, untuk menghapus dan mengatur kembali partikel-partikel sebelum menyentuh head rekam. Pada mesin dua head terdapat satu head untuk merekam maupun playback. Disain tiga head mempunyai satu head untuk merekam,sinkronisasi (sync head) dan yang lain untuk playback. Mesin-mesin profesional mempunyai tiga head.
Ada keterbatasan banyaknya sinyal partikel tape dapat serapdan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan dengan memaksimalkan kemampuan tape untuk merekam dan playback adalah kecepatan tape dan bias. Pada kecepatan yang lebih cepat,lebih banyak sinyal  yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak partikel yang terekam. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik).Sinyal frekuensi tinggi, 100Khz atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam bersama sinyal normal,partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
pada proses yang komplex banyak kemungkinan terjadi kesalahan. Mesin tape harus secara mekanis dan elektronik diatur pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara fisik memungkinkan tape secara lembut berbalik (shuttle),rewind atau forward. Meskipun formula tape berkembang sangat pesat, problem mekanik dapat merusak tape karena meregang atau mengusutkan. Tidak ada yang dapat memperbaiki kesalahan ini.Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan“shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wowand flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head.Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input dan melakukan plyback dengan baik. Inilah mengapa tone/frekuensi pada kaset master anda menjadi sangat penting. Frekuensi tone dibutuhkan untuk mengatur secara elektronik pada mesin tape sehingga ketika bekerja pada studio yang berbeda, tape terdengar sama seperti yang diingat. Ketika semua parameter diatur secara benar,dapat didengarkan kembali apa yang telah direkam sebelumnya.
3.2.2 Proses Perekaman Digital
Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika.Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan 1.

Gambar studio rekaman digital

3.2.2 Proses Perekaman Digital
Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika.Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan 1
Secara teori, pengubah analog ke digital (ADC converter) menerima masukan analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka kombinasi 0 dan 1. Sedangkan pengubah digital ke analog (digital-to-analog converter / DAC) berfungsi mengubah sinyal digital ke analog.
Sampling rate adalah kecepatan pengambilan sampel atau berapa banyak suara dipotong dalam satu detik merupakan faktor utama pada seberapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi atau disampel pada 44,1 K atau 44.100kali/detik, dan itu menjadi standard industri. Beberapa format menawarkan 48 K sampling.
Mesin tape digital menggunakan pemindahan mekanik dan tape plastik sebagai sebuah media penyimpanan informasi digital. Alesis ADAT danTascam DA-88 adalah contoh digital track ganda yang tidak terlalu mahal.Cara lain yang dapat diterima adalah perekam hard disk. Beberapa diantaranya memakai komputer dengan software sebagai pengontrol yang canggih, seperti digi-design dan soundscape, sementara yang lainnya memberikan kotak tempat hard disk untuk menyimpan, seperti Emu Darwin, Vestax dan Akai.Ukuran hard disk membatasi lama waktu perekaman. Pencarian menjadi sangat cepat, begitu pula saat melakukan pengeditan. Ketika cara ini dipadukan dengan komputer sebagai antar muka, didapatkansebuah processor musik yang tangguh.
3.3 Peralatan Rekam Audio
Alat musik menghasilkan gelombang audio. Ketika orang berbicara atau menyanyi maka dihasilkan gelombang audio. Gelombang audio itulah yang akan direkamdan diproses menjadi sebuah lagu. Peralatan yang digunakan didalam proses rekaman meliputi
3.3.1 Mikropon
Mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi. Karena mikropon pada umumnya sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan
mikropon memerlukan pengaturan khusus agar suara-suara yang tidak diperlukan tidak ikut masuk menggetarkan membrane mikropon.Terdapat beraneka jenis mikropon yang mempunyai karakteristik berbeda oleh karena itu untuk terapanyang bereda diperlukan jenis mikropon yang berbeda. Agar hasilnya optimal diperlukan keterampilan pemilihan mikropon yang sesuai dengan tujuan pengambilan suara.
3.3.2 Audio Mixer
Audio mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal audio.Pada masa sekarang, studio rekaman banyak yang menggunakan audio mixer digital maupun dalam bentuk software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama dengan audio mixer pada umumnya.
3.3.3 Ekualiser
Fungsi umum dari Ekualiser adalah untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu.Dalam teknologi rekaman digital,keberadaan audio ekualiser digantikan dengan ekualiser yang terdapat didalam software rekaman. Karakteristik ekualiser tersebut sama dengan ekualiser pada umumnya dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya

 


Gambar 3-15. Ekualiser grafik
Ekualiser secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu graphicdan parametric.Dari gambar 3-15.dapat dlihat bahwa frekuensi dibagi menjadi 10 band yg tetap. Frekuensi dipilih kemudian dicut/boost. Cara kerjanya cukup sederhana. Gambar 3-15. Adalah sebuah ekualiser parametric  dari software sonar dan nuendo. Selain digunakan pada software, parametric EQ ini dapat juga ditemukan dichannel strip mixer.

Gambar 3-17. Parametric EQ padaSonar                            Gambar 3-16.Parametric EQ pada Nuendo                

EQ sebaiknya digunakan sesudah proses tracking. Artinya, pada saat merekam suatu suara, baik itu vocal,atau gitar, dianjurkan untuk tidak mengEQ nya terlebih dahulu. Biasakanlah untuk mencari sound yg terbaik pada saat merekam. Mungkin dengan merubah letak mikropon, menggant imikropon, atau alat musik. Yang harusdiingat, tak dapat diboost/cut apa yg tidak ada dari awal.Low Cut Filter : digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat.Karena ada proximity effect, juga menjaga getaran seperti dari kaki, AC.
Apabila terpaksa meng-EQ lebih dari 6 dB, ubah posisi mikropon atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yg diinginkan. Apabila melakukan pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan tracking, maka harus menggunakan EQ. Dalam hal ini cobalah untukmenghindari penggunaan lebih dari 9 dB. Penggunaan EQ, terutama saat melakukan boost, memiliki efek samping yaitu phase shifting.Lebih baik untuk melakukan cut, karena efek samping tidak sebesar mem boost.Gunakan cut untuk membuat sound menjadi lebih baik, dan boost untuk merubah warna sound. Bayangkan, saat ini sudah disiapkan mixing sebuah lagu, mungkin ada 24 track, mungkin lebih. Pertamakali, mute dulu semua channel yang ada. Lalu, mulai dari drum.Kenapa harus drum dulu?, alasannya adalah, apabila diperhatikan sebuah lagu yang sudah di mastering, akan terlihat rata-rata memiliki frekuensi yang merata dari rendah hingga tinggi. Itulah mengapa dimulai dari drum. Karena instrument drum memiliki frekuensi yang merata. Mulai  rendah pada kick drum hingga tingg / cymbal. Mulailah membuka mute dari beberapa channel drum, mungkin 7, atau 8 mungkin juga 12 channel. Sebelum melakukan mixing tanpa efek yakinkan sudah cukup seimbang. Tapi cobalah lagi menghaluskan,setelah itu mulailah meng EQ untuk menserasikan menurut selera dan jenis musik yang sedang di mixing 
.Beberapa frekuensi penting untuk drum meliputi :
• Bass drum, bottom sekitar frekuensi 60 – 80 Hz, slap atau click nya sekitar  3 – 6 kHz
• Snare drum, bunyi “thonk” (kayu) sekitar 300 Hz, bunyi “thakk”sekitar 1.5 – 2.5 kHz
• Frekuensi 2- 4 kHz di cut sedikit, karena agak kasar kedengerannya
• Freqency 12 kHz keatas boleh di boost sedikit utk mendapatkan kesan crispness dari keseluruhan kit drum
Setelah drum sudah bagus, buka channel  bass gitar, kemudian compress. Untuk menserasikan dengan kick drum, solo satu persatudan pastikan bahwa tidak ada yang dominan. Bila mana diperlukan,turunkan sedikit frekuensi cakupan tengah rendah (sekitar 200 Hz).Apabila pemain bass melakukan slap bass, maka serasikanlah dengan “click sound” dari kick drum. Apabila perlu naikkan sedikit kick drum pada frekuensi sekitar 4 kHz.Setelah drum dan bass sudah sesuai, selanjutnya buka vocalnya, lakukan compress. Setelah itu perhatikan sibilance frekuensi  vocal, frekuensi kira2 sama dengan cymbal drum. Apabila sibilance terlalu banyak, jangan di EQ, tetapi gunakanlah “deesser”untuk menguranginya. Apabila sibilance sudah baik, sesuaikan dengan cymbal jangan ada yg dominan.Seimbangkan vocal, drum dan bass hingga terdengar enak.Sampai tahap ini sudah terbangun kerangka dari pekerjaan mixing. Selanjutnya tinggal membangun instrumen lain yang ada di sekeliling kerangka tersebut.
3.3.4. AudioReverb

Gambar 3-18. Audio reverb
Reverb adalah suatuefek yang terjadi karena suara yang dipantulkan. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda ditentukan oleh beberapa faktor. Sama dengan ekualiser, audio reverb juga telah tersedia didalam software rekaman.Ketika mixing reverb biasanya digunakan sebagai efek send.Alasannya adalah: ketika sebuah lagu dimixing , cukup hanya menggunakan dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan dalam posisi insert, maka harus dipasang sebuah unit pada setiap channel yang membutuhkan reverb. Sedangkan dalam posisi send,cukup buka aux bus dari channel yang ingin diberi efek. Selain menghemat CPU, dengan hanya menggunakan satu atau dua buah unit saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena karakteristik reverb nya sama.
3.3.5 Audio Compressor
Audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalamproses perekaman, audio compressor digunakan pada saat prosesrekaman. Untuk rekaman, compressor dapat digunakan sebelumsinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital clipping.Yang termasuk dalam kategori compressor antara lain:
• Limiter : output konstan, tidak peduli besar kecilnya sinyal yang masuk.
• Brick Wall Limiter : limiter yang digunakan pada saat mastering.
• Frekuensi Selected Compressor : bekerja pada satu band frekuensi yang telah ditentukan.       Contohnya adalah deesser. Deesser bekerja pada frekuensi sekitar 5 – 8 kHz dan berguna untuk menekan bunyi Sshhh dari vocal
• Multi Band Compressor : banyak digunakan untuk mastering,dibagi menjadi beberapa n   bandwith  masing-masing dengan pengaturan yang berbeda. Berguna untuk menekan frekuensi tanpa harus menggunakan EQ
        Gambar 3-20. Sound envelope                                                      Gambar. 3-19 Audiocompressor Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tidak akan menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telinga manusia, cenderung lebih peka terhadap perubahan pitch, dari pada perubahan amplitudo.Umumnya, sound engineer mengerti musik. Tentu mengerti, selain nada dan irama,perubahan dinamika atau keras lembutnya sebuah lagu yang sangat berpengaruh pada keindahan lagu tersebut. Apalagi untuk lagu klasik. Nah, inilah yang akan dipertahankan.Ada lima buah parameter yang dapat diatur, yaitu: threshold, ratio, attack time,release time, dan output/gain.
•Threshold adalah titik minimal yang membuat compressor bekerja. Misal darigambar 3-19 bisa dilihat, threshold di atur pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang melewati -20 dB akan di proses. Sinyal yg tidak melewati -20 dB tidak akan di proses.
• Ratio adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan dikenakan pada sinyal audio yang melewati batas threshold yang telah ditetapkan. Contoh : perhatikan gambar 3-19. Ratio diatur pada perbandingan 3:1. Jadi, misalkan sinyal berada pada -14,berarti melewati ratio dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress dengan perbandingan 3:1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang ditambahkan pada threshold -20 diatas. Hasil akhir adalah -18 dB. Sebagaimana telah di bahas berulang kali masalah dB, mungkin ada pertanyaan berapa dBkah kompresi yang baik?. Jawaban tergantung selera dan jenis musik yang sedang di mixing .Tetapi ada pedomannya yaitu : apabila sudah dicompress sebesar 6 dB,maka dipersepsikan itu adalah setengah dari kerasnya suara sebelum dicompress.Gambar 3-20. Adalah sound envelope  dari beberapa instrumen pada umumnya sesi rekaman. Gambar 3-20. terdapat bentuk sound envelope dari berbagai macam instrumen yang berbeda-beda. Terdapat sound drum, vokal dan bass. Compressor dapat diatur, sehingga bereaksi secara berlainan pada setiap alat musik yang berbeda.
• Parameter ketiga, adalah attack time menentukan seberapa lama compressor menunggu sebelum mulai bekerja setelah mendeteksiadanya sinyal yang melewati threshold. Sebagaimana terlihat padagambar 3-20. setiap instrumen memiliki sound envelope yangberbeda. Jika attack time diatur cepat, maka compressor akan melihat dan bereaksi pada hampir setiap sinyal yang melewati threshold.Contoh pada track drum gambar 3-20. Apabila attack time diatur cepat, maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan drum. Ketika attack time ke lambat, maka compressor tidak akan bereaksi terhadap sinyal berdurasi pendek.
• Parameter keempat, adalah release time menentukan seberapalama compressor menunggu sebelum berhenti bekerja setelah mendeteksi bahwa sinyal audio sudah tidak lagi berada di atas threshold. Bisa juga diartikan waktu sebelum compressor kembali kenormal.
•Parameter kelima adalah make up gain atau output. Output ini berguna untuk menambah perolehan sinyal audio yang sudah dicompress.Beberapa Compressor memiliki pengaturan yang disebut hard knee atau soft knee. Perbedaannya adalah pada hard knee, ketika sinyal masih dibawah threshold, sama sekali tidak dicompress. Begitu melewatithreshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee, ketikasinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja.
3.3.6 Audio Multigate
Gate bisa dianalogikan sebagai volume control otomatis. Ketika menerima trigger berupa suara, maka volume akan terbuka, dan ketika suara tidak ada, maka volume akan di tutup lagi begitu sinyal berada di bawah titik batas yang di tentukan.

3.3.7 Komputer (PC)
Komputer dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan mastering. Satu unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron1,2GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang digunakan sebab tiap-tiap software membutuhkan spesifikasi minimal yang berbeda-beda.
                3.3.8 Soundcard
Selain processor, ram dan harddisk, soundcard merupakan elemen yang paling penting pada rekaman berbassis komputer sebab kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh soundcard. Soundcard  atau biasa juga disebut audio converter Terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire . Soundcard  dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan untuk para pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih soundcard yaitu resolusi dan sample rate. Misal 16bit/44.1KHz,24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Semakin besar resolusi maupun sample rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16bit/44.1KHz.Hal lain yang harus diperhatikan adalah jumlah input maupun outputnya, semakin banyak jumlah input maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang dapat direkam secara bersamaan.Misal untuk merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom,floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi,apabila hanya ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu / dalam waktu yang tidak bersamaan) maka cukup menggunakan soundcard yang memiliki 2 input. Selain itu,biasanya soundcard juga memiliki fasilitas koneksi yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh soundcard khusus audio yang biasa dipakai untuk keperluan rekaman yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll.Software-software musik memerlukan driver soundcard tertentu agar dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebutyaitu :
·         ASIO (digunakan pada Tracktion, Cubasse, Nuendo, Logic,Guitar Rig dll)
·         MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll)
·         WDM (Sonar, Power DVD, dll)
·         GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)
ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling banyak digunakan oleh software-software populer saat ini. Pada soundcard onboard, SB Live dan soundcard sejenisnya tidak memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan latency yang  sangat tinggi pada saat melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang terdengar pada output pada saat perekaman (input) dilakukan. Biasanya dalam satuan milidetik. Jadi misalkan teriak Aaa sekarang, maka beberapa mili detik kemudian baru terdengar Aaa di speaker / headphone. Kalau hanya 1 hingga 5 mili detik tidak akan berpengaruh banyak. Tetapi kalau sampai 400hingga 1000 mili detik hal itu sudah tidak dapat ditoleransi. Untuk mengatasi delay tersebut, saat ini sudah ada driver ASIO yang dapatdigunakan pada soundcard biasa, namanya ASIO4ALL.
3.3.9 Software
Gambar 3-22. Tampilan dari                          software cakewalk music creator 4

Software perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software multitracking dan mastering software . Software multitrack adalah program yang dapat merekam dan menjalankan beberapa track sekaligus maupun merekam sumber suara secara overdub(satu-persatu) untuk disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada software ini pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubasse, Tracktion, CoolEdit, Cakewalk dan lain-lain.
Software mastering  adalah program yang digunakan untuk memproses hasil mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kita dengar pada kaset maupun CD komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut adalah WaveLab dan Sound Forge kalau yang freewarenya Wavosour, Soundengine dll.
3.3.10 Speaker Monitor dan Headphone
Speaker digunakan untuk mendengar proses dan hasil rekaman.Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus untuk keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh : Genelec, M-Audio,ESI, dll).
            Gambar 3-23. Speaker monitor

Flat adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah sistem yang memproduksi semua frekuensi,seimbang, lebih atau kurang  Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu respon frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz.Speaker biasa umumnya melebih-lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara yang dihasilkan terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang dihasilkan sudah terdengar baik pada speaker  tersebut belum tentu baik bila didengarkan pada speaker  yang lain.Headphone digunakan pada saat merekam vokal maupun instrumen musik yang menggunakan teknik mixing agar suara dari speaker utama tidak ikut terekam apabila tempat merekam dan alat perekam (komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu,headphone juga sangat membantu dalam melakukan proses mixing terutama untuk mendengar hiss, nafas sang vokalis untuk diedit lebih lanjut.
3.3.11. Pre Amplifier
Preamp digunakan untuk memperkuat sinyal, baik sinyal yang datang dari mikropon ataupun dari instrumen musik. Gitar maupun bass listrik tidak dapat direkam secara langsung karena instrumen tersebut memiliki impendansi yang tidak sesuai pada soundcard.Sinyal yang didapat akan terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input preamp lalu output preamp ke inputsoundcard. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu DIbox juga dapat digunakan sebagai pengganti preamp. Pada perusahaan rekaman, fungsi preamp terdapat pada audio mixer. Jadi audio mixer tersebut digunakan pada proses rekaman (difungsikan sebagai penguat awal atau preamp) dan mixing.
3.3.12 Kabel penghubung dan Konektor
Kabel dan konektor mempunyai peran yang sangat penting dalam hal reproduksi suara. Untuk proses rekaman dianjurkan menggunakan kabel dan konektor yang mempunyai kualitas baik.
3.4 Teknik Penempatan Mikropon Dalam Rekaman
Banyak cara yang dilakukan didalam menempatkan mikropon untuk mendapatkan suara yang baik. Cara ini dilakukan berdasarkan dalil-dalil aukstik perambatan suara dan juga ditambah dengan pengalaman operator.Untuk mendapatkan suara yang baik, tidak hanya dari bagaimana penempatan mic, tetapi juga daripemilihan mic yang tepat. Sering sekali terjadi pengguna mic tidak memperhatikan karakteristik dari mic.
3.4.1 Mikropon Untuk announcer 
Untuk suara orang yangberbicara langsung di depanmikropon, digunakan mikropon condenser yang berkualitas tinggi dengan segala arah (omni /uni directional ). Letakkan dengan jarak 25 sampai dengan 60 cm dari mulut pembicara. Jarak penempatan ini juga tergantung dari kekerasan suara pembicara, akustik,air conditioning (AC) dan lain-lain yang ada disekitarnya. Jika ruangan yang digunakan banyak gangguannya,hendaknya jarak diperdekat.
3.4.2 Mikropon untuk merekam dialog (wawancara)
 Kedua pembicara dapat duduk berdampingan di depan, tetapi ini akan membuat kedua pembicara duduk berdesakan dan juga bilasalah seorang pembicara lebih keras suaranya, sulit untuk mengatur keseimbanga suara. Tetapi dapat diatur dengan cara menggeser pembicara yang keras suaranya untuk agak menjauh dari mic. Cara yang paling banyak adalah dengan menggunakan mic yang mempunyai polar arah bidiretional atau omni/uni directional.
 3.4.3. Mikropon untuk drama
·         Gunakan dua mikropon ( bidirectional atau omni/uni directional )untuk setiap dua orang pemain.
·         Berbeda dengan drama televisi karena mic tidak boleh terlihatoleh penonton, maka digunakan Gun Mic (condenser) dengan polar arah super cardioid dengan menggantungkan mic tersebut pada ketinggian tertentu pada boom stand dengan sudut 30 derajat diarahkan kepada pembicara.
·         Untuk mengarahkan mic kepada pembicara karena ia bergerak terus maka dibutuhkan seorang teknisi untuk mengubah arah mictersebut.Gun mic ini mempunyai sudut (polar arah) yang sempit,sehingga noise yang tidak diinginkan dapat dihindari. Ada beberapa cara menempatkan mic untuk mendapatkan suara yang dinginkan. Cara-cara ini dapat juga diperbaiki sesuai denganpengalaman-pengaaman yang dimiliki oleh operator.
3.4.4 Mikropon untuk vokalis (penyanyi)
Gambar 3-26. Penempatan mikropon untuk vokal

Tempatkan mic 1 inchi atau lebih dari mulut si penyanyi untuk menghasilkan sound nafas.Tempatkan mic 1 inchi sampai dengan 6 inchi dari penyanyi dan kecilkan suara nafas serta suara yang pecah dari penyanyi.
3.4.5 Mikropon untuk chorus (koor) 
Gambar 3-27. Perekaman vokal

 Tempatkan mic 2 sampai dengan 3 feet dari chorus. Membagi chorus dalam beberapa grop kecil dan membagi mic pada tiap group dengan jarak 6 sampai dengan 9 feet




Gambar 3-28. Susunan mikropon dilihatdari atas            Gambar 3-29 Susunan mikropon dari samping
3.4.6 Mikropon untuk obo, klarinet,saxophone dan flute
Tempatkan mic diatas jari tempat menutup lubang alat musik tersebut. Adapaun jarak disesuaikan
Gambar 3-30. Penempatan mikropon pada saxophone

3.4.7 Mikropon untuk timpani
 Tempatan mic 8 inchi dari atasalat musik
3.4.8 Mikropon untuk vibraphone
Tempatan mic 4 sampai dengan6 inchi di atas keyboard.

3.4.9 Mikropon untuk drumset
Gambar 3-31. Drum set
Dua mic diletakkan di atas perangkat drum untuk mendapatkan effect stereo (satudi kanan dan satu di kiri).
Gambar 3-32.                                                         Gambar 3-33. Penempatan mikropon untuk snar drum
Susunan mikropon dilihat dari depan
Mic untuk snare drum dengan jarak kira-kira 10 cm (mic di atas snare dapat juga menangkap suara hit hat).
       
Gambar 3-37. Posisi mikropon untukmerekam      Gambar 3-36. Penempatanmikropon utk merekam      tom tom                                                                         hit-hat

             
Gambar 3-34 Penempatanmikropon untuk          Gambar 3-35. penempatan mikropon untuk snare snare drum dilihat dari atas                                     merekam cymbal
Gambar 3-38. Penempatan mikropon untuk merekam tom-tom
Mic untuk TomTom dengan jarak 10cm dapat juga menangkap suara cymbal.Bass drum mic dapat dipasang didalam bass drum dengan jarak 10 cm.
Gambar 3-40.                                                                  Gambar 3-39. Posisi mikropon untukmerekam      contoh penempatan mikropon pada bass drum       bass drum

3.4.10 Mikropon untuk merekam piano
Gambar 3-41. Posisi penempatan mikropon pada grand piano
Gambar 3-42. Mikropon untuk piano

Gambar 3-43.posisi mikropon Tampak belakang           gambar 3-44 posisi mikropon tampak depan     pada grand piano                                                                  pada grand piano
Gambar 3-45. Gambar konfigurasi posisi mirophone pada piano

3.4.11 Mikropon untuk merekam Gitar
Gambar 3-46. Posisi mikropon terhadap alat musik
Gambar 3-47. Beberapa contoh penempatan mikropon pada gitar









3.4.12 Mikropon untuk merekam Electronic Amplifier
Gambar 3-49. Contoh penempatan mikropon pada elektronik amplifier
Gambar 3-48. Mikropon untuk elektronik amplifier
Mic ditempatkan lurus menghadap ke loudspeaker untukmendapatkan suara yang jernih










3.5 Sistem Perekaman Berbassis Komputer DAW
Gambar 3-50. Studio berbassis DAW
DAW (Digital Audio Workstation )adalah sebuah sistem rekaman berbassis computer yang dirancang untuk menggantikan studiorekaman tradisional. DAW memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multitrack recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti compressor,reverb, dan EQ. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing, vocal correction, drum replacement, amp simulator, dan sebagainya.Pada era digital sekarang ini banyak studio yang sudah tidak menggunakan mixer, melainkan sebuah converter  yang sudah ada preAmpnya. Pendekatan semacam ini selain lebih ringkas juga menghematbiaya. Tetapi, baik digital maupun analog, alat-alat di atas tetaplah digunakan.

Gambar 3-51. Diagram dari sebuah studio rekaman tanpa Mixer
Compressor, reverb, dan EQ mungkin telah menjadi software plug in yang ada di dalam Computer. Tetapi apabila diperhatikan, baik berupaplug in di layar computer, maupun yang berwujud kotak di rack,sesungguhnya parameter yang digunakan adalah sama.
Sistem ini dinamakan Mix inside the Box. Kelebihan utama adalah harga lebih terjangkau, dengan kualitas yang tetap professional. Dapat dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ. Hal inilah yang menyebabkan semakin populernya studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yg baik. Kuncinya adalah: SDM yg handal dan berpengalaman.Kelebihan lain dari sistem digital yaitu total recall, pekerjaan mixing dapat dilanjutkan tepat di saat ditinggalkan. Bandingkan dengan mixeranalog, apabila process mixing belum selesai, maka mixer tidak boleh diutak-atik. Apabila mixer sudah dipakai orang lain, maka apabila maumelanjutkan mixing, harus mengatur kembali satu persatu settingan yg terdahulu. Memang ada beberapa mixer analog yang memiliki fungsiautomation seperti NEVE, atau SSL. Tetapi harganya akan mahal sekali.secondnya saja mungkin bisa 2 milyar. Sistem MIB ( Mix inside the Box )ini kualitasnya tergantung pada 3 hal yaitu
• Mikropon dan kabel yg baik
•Pre Amp dan Converter yg berkualitas
• Computer yang kuat.
Dasarnya adalah bagaimana mendapatkan sinyal yang terbaik kedalam computer. Dalam hal ini ada pepatah yang sangat berguna yaitu Rubbish In Rubbish Out. Bagaimana hebatnya keterampilan mixingatau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak akan menghasilkan maksimal apabila sinyal tak berkualitas. Mengenai monitor speaker,sebaiknya memiliki yang flat, yaitu speaker khusus yang dirancang untuk mixing. Merek yg terkenal adalah Genelec, DynAudio, Adam Audio, JBL,Yamaha, dll. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan,memiliki frekuensi response  yang merata dari 50 Hz – 20 kHz. Speaker jenis ini tidak melebih-lebihkan frekuensi untuk mendapatkan kesan terdengar lebih baik dari asli nya. Dengan kata lain, speaker jenis ini sangat jujur dalam me reproduksi hasil mixing anda.Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer pada saat mixing. Yaitu untuk mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga anda akan tertipu oleh speaker dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan baik.Tambahan lagi, speaker rumahan biasanya dirancang untukmengimpress pendengar sehingga memiliki karakter low dan high yangdi boost. Akan tetapi, kurang baik dalam mereproduksi frekuensimenengah. Di sinilah si sound engineer akan kesulitan ketika diamelakukan "fine tuning" parameter, misalnya dari EQ atau reverb.Hampir sama dengan studio rekaman pada umumnya, studio berbassis DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu:
3.5.1. Komputer
Gambar 3-52. Komputer dalam DAW
Komputer berfungsi sebagai "host"dari Multi Track Software, dan AudioConverter. Computer juga menyediakan processing power yangdiperlukan untuk operational audio dan plug in. Komputer untuk DAW memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan komputer kantoran ataugame. Beberapa spesifikasi tambahanadalah:
  • Tingkat kebisingan yang rendah 
  • Operating System yang di set untuk penggunaan software audio 
  • Hard Disk yang memiliki clustersize lebih besar
  •  Soundcard on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict



3.5.2 Multi Track Software
Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement, dsb.Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:
·         Pro Tools 
·         Cubasse / Nuendo
·          Sonar
·          Digital Performer
·           Logic
·           Dan sebagainya 
3.5.3 Audio Converter
Berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, juga kebalikannya yaitu digital menjadi analog. Converter yang dimaksud disini berbeda dengan soundcard kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:
  • Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input. 
  • Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, makabeberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak. 
  •  Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi. 
  • Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar - 115 dBFS. 
  • Memiliki fitur "Free Latency Monitoring". Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang berada di soundcard, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software.Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zerolatency monitoring, yang di dengar adalah sinyal sebelum diproses. 
3.5.4 Mikropon
Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suaradi udara menjadi variasi voltase yang nanti nya akan dirubahmenjadi data digital oleh converter
3.5.5 Speaker Monitor.
Sperti telah dijelaskan di awal, speaker monitor adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering.Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frekuensi response yang merata dari 30 Hz - 20 kHz. Dengan katalain, speaker jenis ini jujur dalam mereproduksi hasil mixing. Inilah yang diperlukan seorang sound engineer pada saat mixing. Yaitu mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga akan tertipu oleh speaker dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan tepat Dengan sistem DAW ini, dapat dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup.Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ, dan lainnya. Hal inilah yang menyebabkan semakin populer studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yang professional. Kuncinya adalah: SDM yang handal dan berpengalaman.Kualitas sistem DAW tergantung pada 3 hal yaitu:
  • Mikropon dan kabel yang baik
  • Pre Amp dan Converter yang berkualitas
  • Komputer  yang kuat.
3.6 Format file hasil mastering digital
Dalam file suara digital dikenal format, format adalah sistem pengkodean file. File suara digital berasal dari sinyal suara analog yang di sampling dan di kodekan. Berikut ini adalah macam-macamformat file suara:
3.6.1 Mp3
Singkatan dari MPEG, Audio Layer 3, MP3 menjadi format paling populer dalam musik digital. Kepopuleran MP3 disebabkan karena ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudahberkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapatmemainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus piranti yang mendukung MP3 Pro.
MP3 mempunyai beberapa batasan/limit:
• Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memilikibit rate tinggi)
• Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient ,sehingga dapat menyebabkan noise.
• Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjangkecil, mengurangi efisiensi coding 
• Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau15,8 kHz
• Mode jointstereo dilakukan pada bassis perframe 
• Delay bagi encoder /decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player  untuk mengatasi hal itu.
3.6.2 MIDI
MIDI sudah ada sejak tahun 1980 an tapi banyak orang masih belum mengerti apa itu MIDI. MP3 lebih banyak mendapatkan perhatian belakangan ini. MIDI singkatan dari Musical Instrument Digital Interface yaitu sebuah "interface" yang menghubungkan sistem komputer dengan keyboard instrumen musik. (MIDI) merupakan sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling bertukar data (seperti kode musik danMIDI Event) di antara perangkat musik elektronik dan komputer dari merek yang berbeda. Untuk membentuk sistem Musik MIDI diperlukan sebuah keyboard instrumen musik yang mempunyai penghubung MIDI sebuah CPU komputer sebuah monitor dan sebuah printer ( sebagai tambahan ).
3.6.3 WAV
WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFFdan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio yang tidak terkompres.
3.6.4 AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar motion picture experts group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997.Sample rate yang ditawarkan sampai 96KHz-dua kali MP3. Format ini digunakanApple pada toko musik online-nya, iTunes.Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod,pemutar musik digital portabel dari Apple,adalah piranti terkemuka yang mendukung format ini.
3.6.5 WMA
Salah satu yang menyebabkan format yang ditawarkanMicrosoft, Windows Media Audio (WMA), disukai para vendor musik online adalah dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini.Kelebihan WMA tidak hanya itu saja. Kualitas musik yang ditawarkan format WMA lebih baik dari pada MP3. Tes yang dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini juga kualitasnya lebih baik daripada AAC.Format ini cukup populer. Piranti lunak dan piranti keraster baru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan belum seluas MP3, kendati hal ini bisa berubah dalam waktu-waktu mendatang.
3.6.6 Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari Real Networks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atasRealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4


3.6.7 Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang piranti lunak atau pembuat piranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Pirantilunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Riomodel terbarunya sudah mendukung format ini. Walaupun demikian dukungan piranti keras terhadap format ini masih jarang.
3.6.8 Polyphonic
Sebutan Polyphonic semakin sering didengar oleh masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi digital terlebih lagi teknologi ponsel. Namun pada dasarnya, polyphonica dalah nada yang dapat diperdengarkan oleh speaker. Namun hal ini tergantung pada kemampuan proses dalam soundcard-nya. Oleh sebab itu, semakin tinggi jumlah polyphonic yang dapat dimainkan secara simultan oleh soundcard, maka akan semakin baik kualitas suara yang akan dihasilkan. Biasanya jumlah ini tertulis dengan kelipatan 8, seperti 32 atau 64. Jika tertulis 64Polyphonic, maka ini artinya soundcard dapat memproses 64nada secara simultan.




















»»  READMORE...