CD player
1). Menjelaskan media rekam CD
Perkembangan teknologi media rekam dewasa ini begitu pesat dari
yang proses analog berupa Piringan Hitam dengan phonograph-nya sampai yg
digital berupa file seperti .mp3, .wav dst.
Prinsipnya teknologi media rekam pada dasarnya ada 3 yaitu yang menggunakan media Piringan/plat, Pita dan CD.
1. Piringan Hitam / Plat
Piringan Hitam mulai populer sejak tahun 1948
Ada beberapa alat untuk memutar piringan hitam, salah satunya adalah phonograph.
Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, yaitu
dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di
pinggiran piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan
gelombang suara yang direkam di piringan hitam dan kemudian
meneruskannya ke alat pengeras suara.
Beberapa kelemahanya adalah masih mahalnya harga piringan beserta alat
pemutarnya, bahkan sampai proses rekaman hingga diproduksi menjadi
kepingan plat pada saat itu. Bahkan dahulu kala beberapa artis hanya
sanggup merekam lagu single nya saja di atas piringan yang hanya mampu
memuat 1 lagu pada tiap sisinya.
Karena alat putarnya bergantung pada media jarum dan poros piringan yg
berputar secara mekanis yg mudah 'aus' maka rentan sekali kualitas yang
mudah mengayun meskipun pada dasarnya piringan hitam itu kualitasnya
terbilang bagus selagi tidak ada baret (sama seperti cd).
2. Pita Kaset
Pada sekitar tahun 1963 kaset sudah dikenal, namun baru sekitar tahun
1970an kaset boleh bisa dikatakan menggeser popularitas pendahulunya
yaitu piringan hitam dikarenakan kemampuan rekamnya yang bisa menampung
hingga 60 menit lebih, juga lebih praktis karena bentuknya jauh lebih
kecil.
Teknologi Pita Magnetik inilah yang juga memicu tumbuh pesatnya teknologi Format sejenis seperti Betacam / VHS.
Namun sekali lagi, tercapainya teknologi pita magnetik tersebut pada era itu tidak terlepas dari kekurangan, yaitu diantaranya :
> Tidak tahan terhadap air (kita pernah dengar orang membersihkan
plat/cd dengan mencucinya dengan air bersih, tapi kita belum pernah
dengar ada yang membersihkan kaset dengan dicuci apalagi direndam kan?!)
> Pita Magnetic sensitif terhadap perubahan suhu dan kotoran / debu.
> Karena bentuknya pita dan tipis makarentan sekali robek, bergelombang atau bahkan putus.
Tapi terus terang ane kangen loh gan sama ayunan dan mendemnya kaset
yang sudah usang, karena Tapi terus terang ane kangen loh gan sama
ayunan dan mendemnya kaset yang sudah usang, karena kita gak bisa denger
itu lagi di format digital seperti mp3 dll.
Ini contoh dari kekurangan kualitas pita magnetik beserta playernya pada saat diputar.
garis-garis hitam atau grenyek-grenyek berwarna putih yang naik turun
atau muncul secara tiba-tiba akibat penurunan kulitas pita / head
pemutarnya.
3. LaserDisc.
Teknologi ini populer di awal tahun 1980 hingga sekarang dalam format
yang lebih kecil dan canggih seperti CD, VCD, DVD, BlueRay..dst..
Karena kualitas yang semakin membaik, perawatan yang tidak sulit, serta
kemampuan penyimpanan data yang lebih banyak maka teknologi ini cepat
sekali memikat pasar.
Namun sekali lagi.. tidak ada gading yang tak retak. Media ini juga
memiliki kelemahan diantaranya adalah mudah baret / lecet bahkan
terkelupas lapisan luarnya hinga tidak bisa terbaca sama sekali oleh
alat pemutarnya.
namun karena terbuat dalam format yang berbeda dengan pita magnetic maka
hasil kerusakan yang dapat kita dengar / lihatpun berbeda.
Perbedaan Media Rekam VCD dan DVD
1. Dilhat dari hal ukuran Track dan Pitch
DVD memiliki ukuran pit lebih kecil dari CD. Pit adalah lubang (galian) kecil atau tekanan yang sedikit di atas permukaan disc yang mengijinkan pickup laser untuk membedakan antara kondisi digital berlogik 0 dan 1. DVD sisi tunggal, lapisan tunggal dapat menyimpan sekitar tujuh kali lebih banyak dari pada CD. Sebagian besar tambahan ini berasal dari pit dan track pada DVD lebih kecil.
2. Dilihat dari Track space / spasi tiap track
Jalur track pada DVD 2,16 kali lebih kecil dan panjang pit minimum, untuk DVD lapisan tunggal adalah 2,08 kali lebih kecil dari pada CD. Fitur spasi track antar pit spiral pada DVD lebih tipis. Dalam susunan demikian DVD player membaca format DVD dengan ukuran pit lebih kecil dan spasi track lebih tipis, jenis laser yang digunakan berbeda karena menghendaki cahaya dengan berkas yang lebih sempit. Ini merupakan satu dari sebagian besar alasan mengapa CD player tidak dapat membaca DVD, sementara DVD player mampu membaca CD audio).
Sumber dari :
- Waluyanti, Sri, dkk. Mei 2008. Buku Direktorat PSMK Untuk Tehnik AudioVideo. “BAB VII Sistem Reproduksi Sinyal Audio Video”.
- http://gaptekinfo.blogspot.com/2011/04/perbedaan-cd-dvd-hd-dvd-dan-blu-ray-mau.html . diakses per tanggal 6 Agustus 2011.
- http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/perbedaan-antara-cd- dengan-DVD.html . diakses per tanggal 6 Agustus 2011.
Jenis-jenis CD
Jika
kita pernah membeli sebuah CD/DVD blank (kosong) atau pernah menyimpan
data (burning) kedalam keping CD/DVD, kita kadang melihat ada beberapa
jenis CD/DVD yang berbeda, seperti CD/DVD -R + R atau RW. Apa maksud
tanda minus dan plus serta perbedaan masing-masing jenis keping
tersebut? Kemudian sebaiknya jenis mana ketika kita ingin menggunakannya
?
Sebelum membahas mengenai jenis-jenis keping DVD atau CD tersebut,
berikut ada beberapa istilah umum berkaitan dengan hal ini yang
sebaiknya kita pahami dengan baik.
♦ Burning, yaitu proses menyimpan data ke media/keping disk. Disebut
burning, karena kita membakar (menulis bit data) lapisan dalam disk
dengan sinar laser.
♦ Session, merupakan periode waktu ketika sesuatu terjadi, disini adalah file-file yang ditambahkan di disk dalam sekali operasi
♦ Single Session, Semua file di dalam disk ditambahkan dalam satu kali operasi
♦ Multi Session, beberapa Session ada di dalam disk
Selain itu ada istilah ROM (semisal CD-ROM), merupakan singkatan dari
Read Only Memory ( Memori yang hanya dibaca), berarti bahwa informasi
yang tersimpan di disk hanya dapat dibaca saja.
Trus apa beda -R +R dan RW ?
Saat in hampir semua CD/DVD writer sudah bisa menulis dan membaca semua
jenis format DVD. Hal ini ditandai dengan adanya logo DVD±RW. Sehingga
jika ada logo tersebut, harusnya tidak ada masalah ketika kita memilih
jenis -R atau +R. Mengenai penjelasan tanda ini sebagai berikut :
♦ R : tanda ‘R’ sendiri merupakan singkatan dari Recordable. Disini
disk dapat digunakan untuk menyimpan data dan sebaliknya jika tidak ada
tanda R, maka tidak bisa menyimpan.
♦ -R : Tanda Minus baik CD/DVD merupakan single session disk. Artinya
kita tidak dapat menambahkan data lain jika sudah di gunakan, meskipun
masih ada sisa penyimpanan. Kadang ada media yang bisa melakukan
penyimpanan Multi session di disk jenis -R ini, tetapi hasilnya tidak
semua media mampu membacanya, kadang hanya session pertama yang terbaca
atau tidak ada sama sekali.
♦ +R : Tanda Plus ditujukan untuk Multisession, artinya kita dapat
menggunakan space kosong yang masih tersedia di disk. Setiap session
baru dapat ditambahkan di session yang sudah ada atau membuat session
baru. Sebagai bonus, ketika session baru disimpan, dapat memerintahkan
untuk “menghapus” session yang lama. Hapus ini maksudnya memerintahkan
media player untuk mengabaikan isi datanya.
♦ RW : merupakan singkatan dari ReWritable, artinya disk ini menggunakan
material khusus sehingga datanya dapat dihapus kemudian digunakan
untuk menyimpan data baru atau dapat juga di tumpuk dengan data lain.
Ada batasan tertentu seberapa banyak (kali) penghapusan data bisa
dilakukan.
Selain itu DVD+R mempunyai beberapa kelebihan, seperti misalnya lebih
akurat pada kecepatan tinggi dibanding DVD-R, kemudian juga manajemen
error yang lebih baik, serta hasil burning (penyimpanan) data mempunyai
tingkat kerusakan yang lebih kecil.
Melihat perbedaan diatas, maka DVD+R mempunyai keunggulan dibanding
DVD-R, sehingga biasanya harganya pun lebih mahal dan mempunyai beberapa
keunggulan. Tetapi karena DVD-R lebih dulu hadir ( 5 tahun ) daripada
DVD+R, maka format ini kadang yang sering digunakan (lebih mendukung
media player lama).
Tabel kecepatan baca/tulis CD dan DVD
Dalam proses merekam CD tidak seperti mengcopy namun dinamakan
membakar CD (burning CD). Untuk bisa merekam ke dalam CD dibutuhkan
software pembakar CD (burning tool) seperti Nero, Clone CD, dll
Dalam membakar CD harus diperhatikan kecepatan burning, semakin cepat
proses burning semakin sulit dibaca oleh CD-ROM yang mempunyai kecepatan
baca dibawah kecepatan saat perekaman. Untuk keperluan back-up dan
penyimpanan data disarankan membakar CD antara 8x -24x
Buat yg DVD
blue ray
Cakram Blu-ray (Inggris: Blu-ray Disc disingkat BD) adalah sebuah
format cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video
definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu yang
digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini.
Cakram Blu-ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD
yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai
hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang
dipakai DVD dan CD. Format saingan Blu-ray yaitu HD DVD juga menggunakan
laser jenis yang sama. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada
setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa pabrik
bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dan dua lapis (50 GB)
yang dapat ditulis ulang.[1] Beberapa studio film yang mendukung format
Blu-ray bahkan telah merilis atau mengumumkan akan merilis film pada
cakram berkapasitas 50 GB.blue ray lebih pendek dari panjang gelombang
laser memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak informasi pada 12 cm CD
/ DVD ukuran disk. Minimum “spot size” di mana sebuah laser dapat
terfokus dibatasi oleh difraksi, dan bergantung pada panjang gelombang
dari cahaya dan kecepatan rana numerik dari lensa yang digunakan untuk
fokus itu. Dengan penurunan panjang gelombang, meningkatkan kecepatan
rana numerik 0,60-0,85 dan membuat penutup lapisan tipis agar terhindar
dari efek optik yang tidak diinginkan, laser dapat difokuskan ke
tempat yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan lebih banyak informasi
yang akan disimpan di daerah yang sama.
Cakram Blu-ray mirip dengan PDD, format cakram optik lainnya yang
dikembangkan oleh Sony dimana sudah tersedia sejak 2004. PDD memilik
kecepatan transfer data yang lebih tinggi. PDD lebih ditujukan untuk
pemakaian data bisnis atau cadangan.
Cakram Blu-ray sekarang ini pernah terlibat dalam perang format dengan
saingannya HD DVD yang dikembangkan Toshiba. Setelah beberapa perusahaan
film dan peritel besar mulai mengakhiri dukungan terhadap format HD
DVD pada awal 2008, pada 19 Februari 2008 Toshiba mengumumkan akan
mengakhiri produksi dan pengembangan HD DVD sehingga secara langsung
menyudahi perang format tersebut
Spesifikasi Teknis
Cakram Blu-ray dua lapis berkapasitas 50 GB dapat menampung video
definisi tinggi (HD) berdurasi 9 jam atau video definisi standar (SD)
berdurasi 23 jam. Secara rata-rata, sebuah cakram Blu-ray satu lapis
dapat menampung video MPEG-2 definisi tinggi berdurasi 135 menit dengan
bonus 2 jam dalam kualitas definisi standar. Versi dua lapis dapat
menampung video definisi tinggi berdurasi 3 jam dengan bonus dalam
kualitas standar berdurasi 9 jam.
Profil
Spesifikasi BD-ROM mendefinisikan empat profil untuk pemutar cakram
Blu-ray. Semua profil berbasis video diharuskan memiliki implementasi
lengkap dari BD-J.
♦ 1.0 - Ini merupakan profil dasar yang harus dipakai semua pemutar
Blu-ray. Pemutar berbasiskan profil ini hanya membutuhkan 64 KB (0.064
MB) area penyimpanan data aplikasi. Semua pemutar kategori ini akan
dianggap kuno setelah November 2007 ketika profil 1.1 menjadi standar
baru karena pemutar 1.0 tidak akan bisa menangani semua fitur interaktif
yang akan diusung oleh profil 1.1
♦ 1.1 - Profil 1.1 menambahkan dekoder video tambahan (untuk PIP), audio
tambahan dan tempat penyimpanan 256 MB. Produk yang dirilis setelah
November 2007 harus kompatibel dengan profil ini.
♦ 2.0 (BD-Live) - Profil 2 yang juga dikenal dengan BD-Live menambahkan
fitur konektivitas jaringan sebagai fungsi standar dan meningkatkan
tempat penyimpanan ke 1 GB.
♦ Suara (audio) - Profil ini diperuntukkan bagi pemutar yang hanya
memainkan suara saja dan tidak membutuhkan penyandi video atau BD-J.
sumber : http://destaarifta.blogdetik.com/mengenal-jenis-jenis-cd-dan-dvd/
Cara
Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena
keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser
berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan
layer dari suatu piringan CD maupun DVD.
DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah
menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat
televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh
prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di
perangkat speaker.
Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
1. Motor penggerak putaran
piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan
tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses
pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
2. Sebuah laser dan lensa
yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari
piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat
kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser
dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635
atau 650 nanometer.
3.Trak mekanik
(tracking mechanism)
yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam
mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem
tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen
berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC
(Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC
(Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data
audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format
digital, seperti data video digital .
Prinsip kerja DVD Player yang paling
fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan
pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat
terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer
, karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang
masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga
tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif
semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika
membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung
mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD ,
kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas
mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari
opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary
yang biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem
pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan
laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini
dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah
ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah
dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya
juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor
spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke
pinggir piringan DVD.
sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6167848
http://smk5.wordpress.com/2008/03/02/cara-kerja-dvd-player/
www.euaric.blogspot.com
my facebook www.facebook.com/euaric
cara mengoperasikan cd player
Mungkin
saat ini anda sangat benci dengan keberadaan VCD player lama yang ada
di rumah anda. Bentuknya yang besar dan kuno dengan fungsi yang
sudah ketinggalan jaman, ditambah lagi sudah ada penggantinya yaitu
DVD player maupun Bluray Player dengan beragam fungsi canggih yang
membuat kita berdecak kagum. Jangan dibuang VCD lama anda karena
ternyata VCD player masih bisa dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi yang
luar biasa.
1. Untuk Pengeras Suara
Tinggal colok mic dan menjalankan fungsi karaoke maka VCD player bisa
berfungsi sebagai pengeras suara untuk berbagai kebutuhan rumah tangga.
Namun fitur ini tetap butuh tv atau speaker untuk mengeluarkan suara
yang dikeraskan. Selain mic mungkin bisa juga memanfaatkan alat yang
menggunakan colokan yang mirip mic seperti gitar listrik, keyboard,
bass elektrik, dan lain sebagainya.
2. Untuk Menjalankan CD Audio Baru Anda
Hanya untuk mengingatkan anda bahwa VCD Player lama biasanya bisa
untuk setel lagu-lagu ataupun rekaman suara lain dalam bentuk format cd
audio. Saat ini CD audio masih dijual di toko-toko kaset dan pusat
perbelanjaan. Selain itu ada juga VCD-VCD yang bisa membaca dan
menjalankan file MP3 sehingga anda masih bisa mendengarkan lagu-lagu
koleksi MP3 anda yang disimpan di medium Compact Disc (CD).
3. Melihat Gambar / Foto-Foto Kenangan
Selain dicetak di kertas foto, abadikan foto-foto yang menyimpan
momen-momen bersejarah anda dalam bentuk Video VCD. Jadi anda melihat
tampilan foto-foto anda ditambah dengan animasi-animasi video yang
mempercantik koleksi foto-foto anda. Anda bisa membuatnya sendiri di
komputer dengan mendownload berbagai program photo to vcd, atau bisa
juga menggunakan jasa studio foto digital yang bisa melakukannya.
4. Nonton Video Terbaru
Ubah saja format dari media-media baru seperti DVD, DivX, MP4, Avi,
Flv, 3gp, dan lain sebagainya ke dalam bentuk VCD sehingga anda bisa
menikmati video-video terbaru tersebut di VCD Player lama anda. Cukup
dengan download program softwarenya untuk melakukan konversi perubahan
format, lalu simpan dalam bentuk kepingan CD di komputer atau laptop
anda.
sumber :
http://syafiulpiyung.blogdetik.com/
MERAWAT CD PLAYER
1. Backup seluruh data dalam CD yang masih terbaca dengan baik ke harddisk sebelum dipoles.
2. Bersihkan optik CDROM dengan cd dan cairan pembersihnya jika diperlukan.
3. Saat memoles cd tidak menekan kain poles secara berlebihan.
4. Hindari memoles pada 1 lokasi, poles seluruh permukaan cd secara merata, agar tidak terbentuk cekungan.
5. Usahakan permukaan yang dipoles selalu basah oleh bahan poles,
lakukan secara intermittent (sebentar-sebentar) dengan maksud bahan
tidak menguap karena panas dari gesekan antara kain poles dengan
permukaan CD.
6. Setelah goresan berkurang coba copy data-data yang tidak terbaca tadi ke hardisk.
7. Setelah semua data-data terselamatkan, cek data-data tersebut dari
file corrupt dengan membuka data-data tersebut. Bila OK,segera Backup
ke cd yang baru.
8. CD yang sudah dipoles jangan dibiarkan terlalu lama tidak dibackup,
karena permukaan cd semakin tipis dan lebih mudah berjamur, atau bila
tergores-gores lagi, kecil kemungkinan data akan terselamatkan.
SUMBER: http://indofiles.org/showthread.php?p=275753
MEMPERBAIKI CD PLAYER
YANG MENGALAMI KERUSAKAN
PADA BAGIAN OPTIK
A. MENGANALISA OPTIK
Optik adalah piranti di dalam VCD maupun DVD player yang berfungsi
untuk membaca kepingan cakram CD. Jika optic mengalami gangguan atau
kerusakan maka hal ini sangat berpengaruh besar karena dapat disimpulkan
bahwa optic merupakan inputan / awalan dari sebuah pembacaan data
dari CD. Optic sangat berperan penting di dalam cara kerja sebuah VCD
maupun DVD player. Optic yang terdiri dari laser dan lensa yang
menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan
menggunakan penembakan sistem laser, biasanya laser ini sangat
kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan
panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650
nanometer.
Dari segi cara kerja, cara kerja DVD Player tak ada bedanya dengan
cara kerja CD Player, karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu
menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan,
atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.
Didalam Prinsip kerja DVD Player, yang paling fundamental terletak
pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur
trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan
bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis
piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka
terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang
berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama
dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus
mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di
lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan
polycarbonate dari piringan DVD, kemudian dipantulkan kembali ke
komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan
cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian
diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit. Pekerjaan
paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada
saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus
ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking
system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan,
sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar
secara linier.
Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat
kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin
lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD.
B. KERUSAKAN DAN GANGUAN PADA OPTIK DAN CARA PERBAIKANNYA
1. Optik Tidak Bisa Membaca Disk
Optik tidak bisa membaca disk bisa karena tiga hal :
1. lensa kotor
2. lensa yang terbakar.
3. kumparan spull yang lemah.
Cara –cara mengatasinya :
1. Jika optic kotor, kita dapat menggunakan disk cleaner. Jika ingin
hasil maksimal, buka terus bersihkan menggunakan cotton butt. atas dan
bawah lensa optiknya. Kemudian bersihkan juga diafragma penerima sinyal
optik (letaknya agak masuk ke samping dalam). Hati-hati, jangan
sampai menggores optik!
2. Jika lensa optiknya terbakar, maka kita terpaksa harus menggantinya.
3. Jika kumparan sepulnya yang sudah lemah, disetel lagi ke ukuran standarnya.
4. Kemungkinan focus optic lemah, harus bantu setel focus dengan setelan yang ada di samping optik sedikit sedikit saja.
5. Kabel flexibel patah sebagian. Ini membuat disc-nya tidak bisa baca
ke track tengah sampai terakhir, karena optik menarik ke belakang
flexibelnya terputus.
2. DVD/VCD PLAYER NO DISK
1. Di karenakan debu, kalau ini terjadi kita harus membongkar tutupnya
dan kita harus memakai cotton butt (korek kuping). Tidak
diperkenankan memakai cairan kimia dan detergent. dengan cara sisi
cotton buds ada 2 sisi, sisi yang satu kita basahi dengan memakai
air/alkohol kalau tidak ada keduanya kita memakai (ma`af ini seperti
pengalaman saya) pakai air ludah, ujung cotton buds kita oleskan di
optic tersebut kurang lebih 30 detik,kemudian cotton buds kita balik
sisi yang tidak dipakai air itu yang berfungsi untuk mengelap yangg tadi
dibersihkan kurang lebih sama 30 detik.
2. Dikarenakan motor optic macet karena kotoran atau debu halus, maka
kita harus melakukan dengan cara mengebrak player itu kurang lebih 2-3
kali. Cara menggebraknya adalah sebagai berikut:
Keluarkan piringan dari dalam player, lepaskan kabel power dari sumber
listrk. Kemudian angkat player dengan tangan kiri dengan sisi
terbalik, ayunkan (menggebrak) tangan kanan ke sisi player sebanyak 2-3
kali dengan posisi telapak tangan melebar ke 5 jarinya. Dalam
menggebrak jangan terlalu pelan dan jangan terlalu keras (tidak di
perkenankan memakai alat-alat /benda keras).
3. Dikarenakan setelan optic kurang pas. Kalau ini terjadi kita harus
menyiapkan obeng plus (+) degan ukuran kecil, dibelakang optic ada
putaran baut coba kita putar kekanan sekitar 2 mm, posisi player harus
keadaan OFF/MATI. Apabila langkah A-E tidak membawakan hasil, segeralah
bawa DVD/VCD player anda ke service centre atau tempat service
terdekat yang ahli dalam bidangnya.
3. GAMBAR YANG DIHASILKAN DARI VCD MAUPUN DVD PLAYER MACET-MACET.
1. Ada kemungkinan optik kotor. Jika hal ini terjadi bersihkan lensanya dengan cotton butt yang sudah diolesi dengan alkohol.
2. Periksa juga CD anda, apakah sudah banyak goresan atau tidak. Jika masih bagus coba bersihkan dengan pembersih CD.
3. Jika ke 2 hal diatas sudah anda lakukan tetapi masih ada masalah,
berarti optik anda sudah lemah. Dan sudah waktunya untuk menggantinya
dengan yang baru.
Catatan :
1. untuk mendeteksi apakah optik bekerja normal yaitu :
Apabila power di on kan seharusnya pada lensa optiknya ada sinar warna
merah. Jika tidak ada, maka kemungkinan optik sudah rusak.
2. Apabila power di on kan (untuk optik VCD) maka lensanya akan bergerak naik turun. Jika diam saja, maka optik rusak.
3. Setelah power di on kan, maka optik dengan bantuan mekanik akan
bergerak menuju tempat kita meletakkan CD. Jika tidak bergerak mendekati
tempat meletakkan CD maka ada kerusakan di bagian mekanik (mungkin
dinamonya sudah rusak).
C. PERAWATAN DVD MAUPUN VCD PLAYER
Jangan biasakan terutama optic DVD/VCD terlalu sering di paksakan
untuk memutar disk yang rusak, kotor, patah, banyak goresan, noda tinta,
air, sidik jari. Karena akan memperpendek umur optik itu sendiri.
Mengapa? Karena optic berfungsi hampir sama dengan mata kita, yaitu
untuk membaca. Seandainya mata kita terus menerus dipaksakan membaca di
tempat yang gelap (tempat yang gelap itu kita anggap saja disk yang
kotor,rusak dan lain sebagainya) maka hasilnya akan lain dengan optic
yang dipakai untuk memutar disk yang bersih akan berumur lebih panjang
(apabila tidak ada kesalahan dari pabrik pembuatnya) biar itu DVD/VCD
murahan kalau kita memakai disk dengan keadaan bersih, dengan sedikit
gores, tidak ada noda akan awet.
Sebelum memutar disk ke player biasakan untuk membersihkan dengan tisu
kering yang halus agar debu dan sidik jari kita yang kotor tidak
menempel di piringan tersebut. Untuk hasil yang maksimal kita gunakan
disk yang original karena bahannya lebih berkualitas daripada disk
bajakan. Agar optik membaca disk lebih cepat, usahakan 3 bulan sekali
(umur player sudah lebih dari 1 tahun) untuk membuka player (apabila
sudah tidak bergaransi) untuk membersihkan dengan cara sederhana.
Pertama cukup meniup-niup dengan mulut kita tanpa alat bantu lainnya.
Kedua dengan cotton butt (korek kuping), caranya sama membersihkan
telinga kita bedanya kalau membersihkan optic sisi korek kuping satunya
di basahi dengan sedikit air, sisi satunya dibiarkan kering yang
berfungsi untuk mengeringkan optic setelah dibersihkan dengan cutton
butt basah tadi.
Sumber: http://septianfirdi.blogspot.com/